Minggu, 12 Maret 2017

Doa-Doa Saat Membasuh Anggota Wudhu

Doa saat membasuh kedua tangan 



اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْيُمْنَ وَالْبَرَكَةَ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الشُّؤْمِ وَالْهَلَكَةِ


[Allaahumma innii as-alukal yumna wal barakah, wa a-‘uudzu bika minas su’mi wal halakah] –Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kekuatan untuk taat kepada-Mu dan keberkahan, dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari keburukan dan kerusakan.

Doa saat berkumur

اللَّهُمَّ أَعِنِّيْ عَلَى تِلاَوَةِ كِتَابِكَ وَكَثْرَةِ الذِكْرِ لَكَ، وَثَبِّتْنِيْ بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي اْلآخِرَةِ

[Allaahuma a-‘innii ‘alaa tilaawati kitaabika wa katsratidz dzikri laka, wa tsabbitnii bil qaulits tsaabiti fil hayaatid dun-ya wa fil aakhirah] –Ya Allah, anugerahkan padaku pertolongan agar aku dapat membaca kitab-Mu dan banyak berdzikir kepada-Mu serta teguhkanlah aku dengan kalimat (tauhid) di dunia dan di akhirat.”


 Doa saat menghirup air ke dalam hidung


اللَّهُمَّ أَرِحْنِيْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ وَأَنْتَ عَنِّيْ رَاضٍ

[Allaahumma arihnii raa-ihatal jannati wa anta ‘annii raadhin] –Ya Allah, tiupkan kepadaku wewangian surga sedangkan Engkau senantiasa dalam keadaan ridha terhadapku.  

Doa saat mengeluarkan air dari dalam hidung


اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ رَوَائِحِ النَّارِ وَسُوْءِ الدَّارِ

[Allaahumma innii a-‘uudzu bika min rawaa-ihin naari wa suu-id daari] –Ya Allah, aku memohon perlindungan kepada-Mu dari mencium aroma neraka dari dari tempat yang buruk di akhirat.

Doa saat membasuh wajah

اللَّهُمَّ بَيِّضْ وَجْهِيْ بِنُوْرِكَ يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوْهُ أَوْلِيَائِكَ، وَلاَ تُسَوِّدْ وَجْهِيْ بِظُلُمَاتِكَ يَوْمَ تَسْوَدُّ وُجُوْهُ أَعْدَائِكَ

[Allaahumma bayyidh wajhii binuurika yauma tabyadhdhu wujuuhu auliyaa-ika, wa laa tusawwid wajhii bizhulumaatika yauma taswaddu wujuuhu a’daa-ika] –Ya Allah, putihkanlah wajahku dengan cahaya-Mu pada hari di mana wajah para kekasih-Mu menjadi putih bercahaya. Dan janganlah Engkau hitamkan wajahku pada hari di mana wajah musuh-musuh-Mu menjadi hitam kelam.

Doa saat membasuh tangan kanan



اللَّهُمَّ أَعْطِنِيْ كِتَابِيْ بِيَمِيْنِيْ، وَحَاسِبْنِيْ حِسَابًا يَسِيْرً  

[Allaahumma a’thinii kitaabii biyamiinii, wa haasibnii hisaaban yasiiraa] –Ya Allah, berikanlah kepadaku kitab catatan amalku pada tangan kananku, dan hisablah aku dengan hisab yang mudah. 

Doa saat membasuh tangan kiri

اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ أَنْ تُعْطِيَنِيْ كِتَابِيْ بِشِمَالِيْ أَوْ مِنْ وَرَاءِ ظَهْرِيْ
 
[Allaahumma innii a-‘uudzu bika an thu’thiyanii kitaabii bisyimaalii au min waraa-i zhahrii] –Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari Engkau memberikan kitab amalku pada tangan kiriku atau dari arah belakang punggungku.

Doa saat mengusap kepala

اللَّهُمَّ غَشِّنِيْ بِرَحْمَتِكَ، وَأَنْزِلْ عَلَيَّ مِنْ بَرَكَاتِكَ، وَأَظِلَّنِيْ تَحْتَ ظِلَّ عَرْشِكَ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّكَ، اللَّهُمَّ حَرِّمْ شَعْرِيْ وَبَشَرِيْ عَلَى النَّارِ

[Allaahumma ghasy-syinii birahmatik, wa anzil ‘alayya min barakaatik, wa azhillanii tahta zhilla ‘arsyika yauma laa zhilla illaa zhilluk; Allaahumma harrim sya’rii wa basyarii ‘alannaar] –Ya Allah, curahi aku dengan rahmat-Mu, turunkan padaku berbagai berkah-Mu, dan naungi aku di bawah naungan ‘Arsy-Mu pada hari di mana tidak ada lagi naungan kecuali naungan-Mu. Ya Allah, haramkanlah rambut dan kulitku dari sentuhan api neraka.

Dosa saat mengusap telinga

اللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنَ الَّذِيْنَ يَسْتَمِعُوْنَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُوْنَ أَحْسَنَهُ، اللَّهُمَّ أَسْمِعْنِيْ مُنَادِيَ الْجَنَّةِ فِي الْجَنَّةِ مَعَ اْلأَبْرَارِ

[Allaahummaj ‘alnii minal ladziina yastami’uunal qaula fayattabi’uuna ahsanah; Allaahuma asmi’nii munaadiyal jannati fil jannati ma’al abraar] –Ya Allah, jadikan aku termasuk ke dalam golongan orang-orang yang mendengar perkataan (yang benar), lalu mengikuti yang paling baik. Ya Allah, perdengarkan padaku seruan penyeru surga di surga nanti bersama orang-orang yang baik.

Doa saat mengusap leher

اللَّهُمَّ فُكَّ رَقَبَتِيْ مِنَ النَّارِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ السَّلاَسِلِ وَاْلأَغْلاَلِ

[Allaahumma fukka raqabatii minan naar, wa a-‘uudzu bika minas salaasili wal aghlaal] –Ya Allah, bebaskanlah leherku dari api nereka, dan daku memohon perlindungan kepada-Mu dari berbagai rantai dan belenggu (neraka).”

Doa saat membasuh kaki kanan

اللَّهُمَّ ثَبِّتْ قَدَمِيْ عَلَى الصِّرَاطِ الْمُسْتَقِيْمِ مَعَ أَقْدَامِ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
 
[Allaahumma tsabbit qadamii ‘alash shiraatil mustaqiim, ma’a aqdaami ‘ibaadakash shaalihiin] –Ya Allah, kukuhkan kedua telapak kakiku ini di atas shirathal mustaqim bersama telapak kaki hamba-hamba-Mu yang shalih.

Doa saat membasuh kaki kiri

اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ أَنْ تَزِلَّ قَدَمِيْ عَلَى الصِّرَاطِ فِي النَّارِ يَوْمَ تَزِلُّ أَقْدَامُ الْمُنَافِقِيْنَ وَالْمُشْرِكِيْنَ

[Allaahumma innii a-‘uudzu bika antazilla qadamii ‘alash shiraati fin naari yauma tazillu aqdaamul munaafiqiina wal musyrikiin] –Ya Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan-Mu dari tergelincirnya telapak kakiku dari jembatan yang ada di neraka pada hari tergelincirnya telapak kaki orang-orang munafik dan orang-orang musyrik.

Doa setelah selesai berwudhu







فَإِذَا فَرَغْتَ مِنَ الْوُضُوْءِ فَارْفَعْ بَصَرَكَ إِلَى السَّمَاءِ، وَقُلْ: اَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، عَمِلْتُ سُوْءًا وَظَلَمْتُ نَفْسِيْ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ، فَاغْفِرْلِيْ وَتُبْ عَلَيَّ اِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ، اللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ؛ وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ، وَاجْعَلْنِيْ مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ، وَاجْعَلْنِيْ صَبُوْرًا شَكُوْرًا، وَاجْعَلْنِيْ أَذْكُرُكَ ذِكْرًا كَثِيْرًا، وَأُسَبِّحُكَ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً


[Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariikalah, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh, subhaanakallaahumma wa bihamdika asyhadu an laa ilaaha ilaa anta, ‘amiltu suu-an wa zhalamtu nafsii, astaghfiruka wa atuubu ilaik, faghfirlii wa tub ‘alayya innaka antat tawwaabur rahiim; Allaahummaj’alnii minat tawwaabiin, waj ‘alnii minal mutathahhiriin, waj ‘alnii min ‘ibaadikash shaalihiin, waj ‘alnii shabuuran syakuuraa, waj ‘alnii adzkuruka dzikran katsiiraa, wa usabbihuka bukratan wa ashiilaa] –Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Maha Suci Engkau ya Allah dan dengan memuji-Mu[ aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Engkau. Sungguh aku telah berbuat keburukan dan menzalimi diri sendiri. Aku memohon ampun kepada-Mu dan bertaubat kepada-Mu. Maka ampunilah aku dan terimalah taubatku, karena sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat dan Maha Penyayang. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk dalam golongan orang-orang yang bertaubat, jadikanlah aku termasuk dalam golongan orang-orang yang senantiasa menyucikan diri, dan jadikanlah aku termmasuk dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shalih. Dan jadikanlah aku orang yang banyak bersabar dan bersyukur, serta jadikan aku orang yang banyak berdzikir dan bertasbih kepada-Mu, di pagi hari maupun di sore hari.


 
Sumber: Kitab Bidayatul Hidayah li al-Imam al-Ghazali 
 
 
 


 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar