اللَّهُمَّ إِنِّيْ
أَسْأَلُكَ الْيُمْنَ وَالْبَرَكَةَ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الشُّؤْمِ
وَالْهَلَكَةِ
[Allaahumma innii
as-alukal yumna wal barakah, wa a-‘uudzu bika minas su’mi wal halakah] –Ya
Allah, aku memohon kepada-Mu kekuatan untuk taat kepada-Mu dan keberkahan, dan
aku memohon perlindungan kepada-Mu dari keburukan dan kerusakan.
Doa saat berkumur
اللَّهُمَّ أَعِنِّيْ عَلَى
تِلاَوَةِ كِتَابِكَ وَكَثْرَةِ الذِكْرِ لَكَ، وَثَبِّتْنِيْ بِالْقَوْلِ
الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي اْلآخِرَةِ
[Allaahuma a-‘innii ‘alaa tilaawati kitaabika wa katsratidz
dzikri laka, wa tsabbitnii bil qaulits tsaabiti fil hayaatid dun-ya wa fil
aakhirah] –Ya Allah, anugerahkan padaku pertolongan agar aku dapat membaca
kitab-Mu dan banyak berdzikir kepada-Mu serta teguhkanlah aku dengan kalimat
(tauhid) di dunia dan di akhirat.”
Doa saat menghirup air ke dalam hidung
اللَّهُمَّ أَرِحْنِيْ
رَائِحَةَ الْجَنَّةِ وَأَنْتَ عَنِّيْ رَاضٍ
[Allaahumma arihnii raa-ihatal jannati wa anta
‘annii raadhin] –Ya Allah, tiupkan kepadaku wewangian surga sedangkan
Engkau senantiasa dalam keadaan ridha terhadapku.
Doa saat mengeluarkan air dari dalam hidung
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ
بِكَ مِنْ رَوَائِحِ النَّارِ وَسُوْءِ الدَّارِ
[Allaahumma innii a-‘uudzu bika min
rawaa-ihin naari wa suu-id daari] –Ya Allah, aku memohon perlindungan
kepada-Mu dari mencium aroma neraka dari dari tempat yang buruk di akhirat.
Doa saat membasuh wajah
اللَّهُمَّ بَيِّضْ
وَجْهِيْ بِنُوْرِكَ يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوْهُ أَوْلِيَائِكَ، وَلاَ تُسَوِّدْ
وَجْهِيْ بِظُلُمَاتِكَ يَوْمَ تَسْوَدُّ وُجُوْهُ أَعْدَائِكَ
[Allaahumma bayyidh wajhii binuurika
yauma tabyadhdhu wujuuhu auliyaa-ika, wa laa tusawwid wajhii bizhulumaatika
yauma taswaddu wujuuhu a’daa-ika] –Ya Allah, putihkanlah wajahku dengan
cahaya-Mu pada hari di mana wajah para kekasih-Mu menjadi putih bercahaya. Dan
janganlah Engkau hitamkan wajahku pada hari di mana wajah musuh-musuh-Mu
menjadi hitam kelam.
Doa saat membasuh tangan kanan
اللَّهُمَّ أَعْطِنِيْ كِتَابِيْ بِيَمِيْنِيْ، وَحَاسِبْنِيْ حِسَابًا يَسِيْرً
[Allaahumma
a’thinii kitaabii biyamiinii, wa haasibnii hisaaban yasiiraa] –Ya Allah, berikanlah kepadaku kitab catatan amalku pada tangan
kananku, dan hisablah aku dengan hisab yang mudah.
Doa saat membasuh tangan kiri
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ أَنْ تُعْطِيَنِيْ كِتَابِيْ بِشِمَالِيْ أَوْ
مِنْ وَرَاءِ ظَهْرِيْ
[Allaahumma innii a-‘uudzu bika an thu’thiyanii
kitaabii bisyimaalii au min waraa-i zhahrii] –Ya Allah, aku berlindung
kepada-Mu dari Engkau memberikan kitab amalku pada tangan kiriku atau dari arah
belakang punggungku.
Doa saat mengusap kepala
اللَّهُمَّ غَشِّنِيْ
بِرَحْمَتِكَ، وَأَنْزِلْ عَلَيَّ مِنْ بَرَكَاتِكَ، وَأَظِلَّنِيْ تَحْتَ ظِلَّ
عَرْشِكَ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّكَ، اللَّهُمَّ حَرِّمْ شَعْرِيْ
وَبَشَرِيْ عَلَى النَّارِ
[Allaahumma
ghasy-syinii birahmatik, wa anzil ‘alayya min barakaatik, wa azhillanii tahta
zhilla ‘arsyika yauma laa zhilla illaa zhilluk; Allaahumma harrim sya’rii wa
basyarii ‘alannaar] –Ya Allah, curahi aku dengan rahmat-Mu, turunkan padaku
berbagai berkah-Mu, dan naungi aku di bawah naungan ‘Arsy-Mu pada hari di mana
tidak ada lagi naungan kecuali naungan-Mu. Ya Allah, haramkanlah rambut dan kulitku
dari sentuhan api neraka.
Dosa saat mengusap telinga
اللَّهُمَّ
اجْعَلْنِيْ مِنَ الَّذِيْنَ يَسْتَمِعُوْنَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُوْنَ
أَحْسَنَهُ، اللَّهُمَّ أَسْمِعْنِيْ مُنَادِيَ الْجَنَّةِ فِي الْجَنَّةِ مَعَ
اْلأَبْرَارِ
[Allaahummaj ‘alnii minal ladziina
yastami’uunal qaula fayattabi’uuna ahsanah; Allaahuma asmi’nii munaadiyal
jannati fil jannati ma’al abraar] –Ya Allah, jadikan aku termasuk ke dalam
golongan orang-orang yang mendengar perkataan (yang benar), lalu mengikuti yang
paling baik. Ya Allah, perdengarkan padaku seruan penyeru surga di surga nanti
bersama orang-orang yang baik.
Doa saat mengusap leher
اللَّهُمَّ فُكَّ
رَقَبَتِيْ مِنَ النَّارِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ السَّلاَسِلِ وَاْلأَغْلاَلِ
[Allaahumma fukka raqabatii minan naar,
wa a-‘uudzu bika minas salaasili wal aghlaal] –Ya Allah, bebaskanlah
leherku dari api nereka, dan daku memohon perlindungan kepada-Mu dari berbagai
rantai dan belenggu (neraka).”
Doa saat membasuh kaki kanan
اللَّهُمَّ ثَبِّتْ
قَدَمِيْ عَلَى الصِّرَاطِ الْمُسْتَقِيْمِ مَعَ أَقْدَامِ عِبَادَكَ
الصَّالِحِيْنَ
[Allaahumma
tsabbit qadamii ‘alash shiraatil mustaqiim, ma’a aqdaami ‘ibaadakash
shaalihiin] –Ya Allah, kukuhkan kedua telapak
kakiku ini di atas shirathal mustaqim bersama telapak kaki hamba-hamba-Mu yang
shalih.
Doa saat membasuh kaki kiri
اللَّهُمَّ إِنِّيْ
أَعُوْذُ بِكَ أَنْ تَزِلَّ قَدَمِيْ عَلَى الصِّرَاطِ فِي النَّارِ يَوْمَ
تَزِلُّ أَقْدَامُ الْمُنَافِقِيْنَ وَالْمُشْرِكِيْنَ
[Allaahumma innii a-‘uudzu
bika antazilla qadamii ‘alash shiraati fin naari yauma tazillu aqdaamul
munaafiqiina wal musyrikiin] –Ya Allah, sesungguhnya aku memohon
perlindungan-Mu dari tergelincirnya telapak kakiku dari jembatan yang ada di neraka
pada hari tergelincirnya telapak kaki orang-orang munafik dan orang-orang
musyrik.
Doa setelah selesai berwudhu
فَإِذَا فَرَغْتَ مِنَ الْوُضُوْءِ فَارْفَعْ
بَصَرَكَ إِلَى السَّمَاءِ، وَقُلْ: اَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ
وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ،
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ،
عَمِلْتُ سُوْءًا وَظَلَمْتُ نَفْسِيْ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ،
فَاغْفِرْلِيْ وَتُبْ عَلَيَّ اِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ، اللَّهُمَّ
اجْعَلْنِيْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ؛ وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ،
وَاجْعَلْنِيْ مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ، وَاجْعَلْنِيْ صَبُوْرًا شَكُوْرًا،
وَاجْعَلْنِيْ أَذْكُرُكَ ذِكْرًا كَثِيْرًا، وَأُسَبِّحُكَ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً
[Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariikalah,
wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh, subhaanakallaahumma wa
bihamdika asyhadu an laa ilaaha ilaa anta, ‘amiltu suu-an wa zhalamtu nafsii,
astaghfiruka wa atuubu ilaik, faghfirlii wa tub ‘alayya innaka antat tawwaabur
rahiim; Allaahummaj’alnii minat tawwaabiin, waj ‘alnii minal mutathahhiriin,
waj ‘alnii min ‘ibaadikash shaalihiin, waj ‘alnii shabuuran syakuuraa, waj
‘alnii adzkuruka dzikran katsiiraa, wa usabbihuka bukratan wa ashiilaa]
–Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, yang tidak ada
sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan
utusan-Nya. Maha Suci Engkau ya Allah dan dengan memuji-Mu[ aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Engkau. Sungguh aku telah
berbuat keburukan dan menzalimi diri sendiri. Aku memohon ampun kepada-Mu dan
bertaubat kepada-Mu. Maka ampunilah aku dan terimalah taubatku, karena
sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat dan Maha Penyayang. Ya Allah,
jadikanlah aku termasuk dalam golongan orang-orang yang bertaubat, jadikanlah
aku termasuk dalam golongan orang-orang yang senantiasa menyucikan diri, dan jadikanlah aku termmasuk dalam golongan hamba-hamba-Mu yang
shalih. Dan jadikanlah aku orang yang banyak bersabar dan bersyukur, serta
jadikan aku orang yang banyak berdzikir dan bertasbih kepada-Mu, di pagi hari
maupun di sore hari.
Sumber: Kitab Bidayatul Hidayah li al-Imam al-Ghazali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar