Sabtu, 10 September 2016

Salam

Pekerjaan shalat selanjutnya adalah mengucapkan salam dua kali sembari menoleh ke kanan dan ke kiri. Salam pertama hukumnya wajib, sedangkan salam yang kedua adalah sunnah. Imam al-Ghazali menjelaskan tata cara salam yang dianjurkan:   

"Setelah selesai membaca tasyahhud, shalawat dan doa, maka ucapkanlah salam, yakni ucapan "assalamu'alaikum warahmatullah", dua kali, ke arah kanan dan kiri. Menolehlah hingga orang di sekitarmu bisa melihat dua putih pipimu. Ketika mengucapkan salam hendaklah berniat keluar dari shalat serta niat mengucapkan salam kepada malaikat dan semua umat Islam yang ada di sekitarmu." (Bidayah al-Hidayah: 50)

Selasa, 06 September 2016

Menyifati Allah dengan Tempat

Satu hal yang terus menerus diyakini oleh kaum Wahhabi adalah menyifati Allah dengan arah dan tempat. Menurut mereka Allah berada di atas. Tentu saja ini bertentangan dengan prinsip penyucian Allah Swt.

Sayyidina Ali pernah berkata, "Dulu Allah ada dan tidak ada tempat, dan sekarang Dia tetap seperti sedia kala (tidak bertempat)." (Lihat: al-Baghdadi, al-Farq bayn al-Firaq, j. 1, hal. 321)

Abu Hanifah juga pernah berkata, "Jika ditanyakan, 'Di manakah Allah Swt?' maka jawabannya adalah, 'Allah Swt ada dan tidak berada di tempat sebelum menciptakan makhluk; Allah ada ketika 'mana' (arah), makhluk, dan segala sesuatu belum ada; Dia adalah Pencipta segala sesuatu." (Lihat: Abu Hanifah, Majmu't Rasa'il al-Fqh al-Absath, hal. 25)

Imam Syafi'i juga berkata, "Sesungguhnya Allah Swt Ada sedangkan tempat tidak ada; lalu menciptakan tempat, sedangkan Dia tetap bersifat azali seperti sebelum menciptakan tempat; tidak boleh ada perubahan pada sifat dan Dzat-Nya." (Lihat: Ithaf as-Sadah al-Muttaqin, j. 2, hal. 24)

Sabtu, 03 September 2016

Risalah Qurban



A. Pengertian, Hukum dan Keutamaan Qurban
1. Pengertian Qurban
Qurban berasal dari bahasa Arab:
قَرُبَ - يَقْرُبُ - قُرْبًا وَقُرْبَانًا وَقِرْبَانًا. المنجد
Artinya: Mendekat/pendekatan.
Menurut pengertian syara’, qurban adalah usaha pendekatan diri seorang hamba kepada Allah dengan jalan menyembelih binatang ternak dan dilaksanakan sesuai tuntunan, dalam rangka menggapai ridha-Nya.
Allah Swt berfirman:
لَنْ يَنَالَ اللهَ لُحُومُهَا، وَلاَ دِمَاؤُهَا، وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ
Artinya: Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya... (QS. al-Hajj: 37)

Kamis, 01 September 2016

Duduk dan Membaca Tasyahhud Akhir

Tasyahhud akhir dilaksanakan pada rakaat terakhir dari setiap shalat. Hukumnya wajib. Di dalam hadits disebutkan:

"Dari Abdullah ra ia berkata, "Pada saat melaksanakan shalat, kami membaca: Assalaamu 'alallaahi, assalaamu 'alaa fulaan (Mudah-mudahan keselamatan atas Allah, keselamatan atas fulan). Kemudian pada suatu hari Nabi Saw bersabda kepada kami, "Sesungguhnya Allah Swt adalah Dzat yang memberi keselamatan, oleh karena itu ketika kalian duduk di dalam shalat, bacalah: Attahiyyaatu lillaah....dst". Apabila kalian membacanya, maka doa itu akan mencakup semua hamba Allah yang saleh di langit dan bumi." (Shahih al-Bukhari, Juz V halaman 2331 [5969]).

Kemudian shalawat kepada Nabi Saw. Al-Iman al-Sya'bi --seorang ulama salaf--, berkata: