Ada sebagian kalangan (baca: Wahabi) yang berpendapat bahwa semua amalan (perkara) yang berkaitan dengan agama yang tidak pernah dikerjakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah bid'ah dhalalah; sedangkan setiap yang dhalalah itu tempatnya di neraka.
Pertanyaannya, benarkah setiap perkara yang berkaitan dengan agama yang tidak pernah dikerjakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah bid'ah dhalalah?
Jawabnya tentu saja tidak.
Coba perhatikan riwayat berikut ini:
جَاءَ عُمَرُ
بْنُ اْلخَطَّابِ رضى الله عنه اِلَى اَبِيْ بَكْرٍِ رضي الله عنه يَقُوْلُ لَهُ:
يَاخَلِيْفَةَ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم اَرَى اْلقَتْلَ قَدِ اسْتَحَرَّ
فِى اْلقُرَّاءِ فَلَوْ جَمَعْتَ اْلقُرْاَنَ فِيْ مُصْحَفٍِ فَيَقُوْلُ
اْلخَلِيْفَةُ: كَيْفَ نَفْعَلُ شَيْئًَا لَمْ يَفْعَلْهُ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله
عليه وسلم؟ فَيَقُوْلُ عُمَرُ: اِنَّهُ وَاللهِ خَيْرٌُ وَلَمْ يَزَلْ بِهِ حَتَّى
قَبِلَ فَيَبْعَثَانِ اِلىَ زَيْدٍِ بْنِ ثَابِتٍٍ رضي الله عنه فَيَقُوْلاَنِ
لَهُ ذَلِكَ فَيَقُوْلُ: كَيْفَ تَفْعَلاَنِ شَيْئًَا لَمْ يَفْعَلْهُ رَسُوْلُ
اللهِ صلى الله عليه وسلم؟ فَيَقُوْلاَنِ لَهُ: اِنَّهُ وَاللهِ خَيْرٌُ فَلاَ
يَزَالاَنِ بِهِ حَتَّى شَرَحَ اللهُ صَدْرَهُ كَمَا شَرَحَ صَدْرَ اَبِيْ بَكْرٍِ
وَعُمَرَ رضى الله عَنْهُمَا.
Umar radhiyallahu ‘anhu mendatangi Khalifah Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu dan
berkata, “Wahai Khalifah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, saya melihat pembunuhan
dalam peperangan Yamamah telah mengorbankan para penghafal al-Qur’an, bagaimana
kalau Anda menghimpun al-Qur’an dalam satu Mushhaf?” Khalifah menjawab,
“Bagaimana mungkin kita akan melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan oleh
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam?”
Umar berkata, “Demi Allah, ini baik.” Umar terus meyakinkan Abu Bakar, sehingga
akhirnya Abu Bakar menerima usulan Umar. Kemudian keduanya menemui Zaid bin
Tsabit radhiyallahu ‘anhu, dan menyampaikan tentang rencana mereka kepada Zaid.
Ia menjawab, “Bagaimana mungkin kalian akan melakukan sesuatu yang belum pernah
dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?” Keduanya menjawab, “Demi
Allah, ini baik.” Keduanya terus meyakinkan Zaid, hingga akhirnya Allah
melapangkan dada Zaid sebagaimana telah melapangkan dada Abu Bakar dan Umar
dalam rencana ini.”
Perhatikan tulisan yang di-bold (huruf tebal). Itu adalah ucapan Abu Bakar kepada Umar; dan ucapan Zaid bin Tsabit kepada Abu Bakar dan Umar.
Ungkapan itu memperlihatkan ajakan Umar bin Khaththab kepada Abu Bakar untuk melakukan perkara (amalan) yang sama sekali tidak pernah dilakukan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Zaid bin Tsabit pun awalnya ragu untuk melakukan ajakan Abu Bakar dan Umar, karena merasa apa yang diajakkan itu merupakan amalan yang tak pernah dilakukan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Tapi akhirnya mereka bertiga sepakat bahwa amalan yang akan mereka kerjakan itu adalah hal yang baik, meskipun tidak pernah dikerjakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Jika Abu Bakar, Umar dan Zaid bin Tsabit melakukan amalan yang tak pernah sama sekali dikerjakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam karena memandang perkara yang mereka kerjakan itu adalah hal yang baik, maka beranikah kaum yang nyinyir itu mengatakan ketiga sahabat Rasulullah di atas telah berbuat bid'ah dhalalah?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar